Manusia yang Selalu Benar
Seorang manusia hidup bersama manusia – manusia lainnya di dunia. Tapi dibanding manusia – manusia di lingkungannya ia telah hidup lebih lama, telah menempuh banyak pendidikan, sudah bekerja dari 0 hingga 100,1000,dan seterusnya, sudah mengalami segala kehidupan dari A – Z, hingga ia menyebut dirinya manusia yang selalu benar. Manusia yang selalu benar, angkuh tutur katanya, selalu berbicara tinggi, tinggi, tinggi menembus rimbunan pohon cemara usia ratusan tahun, hingga menyentuh langit. Suaranya menggelegar membelah angkasa, ketika ia berbicara ia hanya menganggap orang lain di sekitarnya adalah penonton belaka. Ketika berdiskusi, emosinya akan memuncak, pendapat orang lain tak pernah ia terima. Ia yang selalu menganggap apa yang dikatakannya adalah benar. Manusia yang selalu benar, sombong tindakannya, berjalan membusungkan dada, orang lain hanya bertindak sebagai ajudannya. Segala yang ia lihat dan segala orang lain perbuat, harus berjalan sesuai dengan apa yang dia pi...