Manusia yang Selalu Benar



Seorang manusia hidup bersama manusia – manusia lainnya di dunia. Tapi dibanding manusia – manusia di lingkungannya ia telah hidup lebih lama, telah menempuh banyak pendidikan, sudah bekerja dari 0 hingga 100,1000,dan seterusnya, sudah mengalami segala kehidupan dari A – Z, hingga ia menyebut dirinya manusia yang selalu benar.

Manusia yang selalu benar, angkuh tutur katanya, selalu berbicara tinggi, tinggi, tinggi menembus rimbunan pohon cemara usia ratusan tahun, hingga menyentuh langit. Suaranya menggelegar membelah angkasa, ketika ia berbicara ia hanya menganggap orang lain di sekitarnya adalah penonton belaka. Ketika berdiskusi, emosinya akan memuncak, pendapat orang lain tak pernah ia terima. Ia yang selalu menganggap apa yang dikatakannya adalah benar.

Manusia yang selalu benar, sombong tindakannya, berjalan membusungkan dada, orang lain hanya bertindak sebagai ajudannya. Segala yang ia lihat dan segala orang lain perbuat, harus berjalan sesuai dengan apa yang dia pikirkan, dan apa yang inginkan saja. Ia yang selalu menganggap apa yang ia pikirkan adalah benar.

Manusia yang selalu benar, arogan pembawaannya, segala yang ia lakukan ia anggap adalah hal yang terbaik, orang lain hanya manusia – manusia yang penuh dengan kekurangan di matanya. Kesalahan yang terjadi, hanya kesalahan orang lain baginya.

Manusia yang selalu benar, ialah yang akan selalu benar. Ia yang akan mengaku paling tua di segala usia, ia yang akan mengaku paling muda diantara usia, ia yang akan mengaku paling pintar di segala profesi, ia yang akan mengaku paling berani diantara semua orang,ia yang akan mengaku paling beragama diantara semua agama, ia yang akan selalu benar diantara semuanya, semuanya.
Manusia yang selalu benar, arogansinya akan membuatnya ditinggalkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Mungil

Tentang Wanita yang Berjuang Demi Keluarga (1)

Sampah dan Kehidupan Di Sekeliling Kita