Cinta Daun kepada Tangkai



Daun kecil itu tumbuh pada setangkai pohon yang berwarna hijau. Ia sangat bahagia, bahagia karena dapat hidup berdampingan dengan tangkai yang begitu ia cintai. Akhir – akhir ini, tangkai terlihat lemah, mungkin karena langit tidak pernah bercerita melalui hujan, jadi akar tidak dapat merasakan titik – titik air untuk tangkai.
Sebenarnya di sisi lain daun juga merasakan hal yang sama, tubuhnya terasa lemah dan layu, mungkin karena sang surya memancarkan sinarnya terlalu tajam pada rongga – rongga tubuhnya. Tapi ia tidak pernah menampakkan rasa sakitnya kepada tangkai, ia takut tangkai akan sedih melihatnya.
Sampai suatu hari, kemarau panjang telah datang, tangkai terlihat semakin melemah, daun melakukan segala cara agar tangkai pulih kembali. Ia meminta akar untuk mencari air sampai ke ujung – ujung tanah yang mampu ia capai. Daun akan membuatkan makanan untuk tangkai, dengan sisa – sisa tenaga yang ia miliki, sekalipun ia sudah tidak kuat bertahan lagi pada tangkai.
Daun merasa sangat sedih, demi tangkai yang begitu ia cintai, ia rela untuk jatuh bersama angin, agar tangkai tetap bertahan hidup, ia rela mengering bersama terik sinar matahari, sekalipun rupanya tak seindah dulu lagi, menua bersama waktu, hancur termakan oleh cacing – cacing di tanah, semuanya agar tangkai tumbuh subur. Menumbuhkan pucuk – pucuk daun baru untuk melindungi tangkai lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampah dan Kehidupan Di Sekeliling Kita

Tentang Wanita yang Berjuang Demi Keluarga (1)

Gadis Mungil