Liburan Ke Kawah Wurung & Kali Pait (#latepost)
25 November 2018 #latepost
Liburan hemat ala anak rantau ga perlu menghabiskan budget yang banyak. Tapi tergantung sukanya liburan apa sih, kalau suka sama wisata - wisata alam, kayaknya budgetnya ga terlalu banyak - banyak amat. Buat yang pengen refreshing tanpa perlu merogoh kocek yang besar, kayaknya liburan ke Kawah Wurung & Kali Pait ini patut dicoba deh.
Tapi sebelumnya siapin mental dan tenaga yang kuat karena medan yang ditempuh cukup menegangkan, jalannya melewati hutan, licin berkabut terus ga terlalu rata, banyak tikungan - tikungan tajam yang kita lewati dan dapat membahayakan kalau ga hati - hati (Apalagi kalau kita bawa sepeda motor).
Kawah Wurung terletak di kabupaten Bondowoso, awalnya mengira ini masuk ke wilayah kabupaten Banyuwangi, ternyata bukan ya, yang pasti sih kalau mau ke tempat ini kita melewati jalan yang sama dengan Ijen. Karena tempatnya kayak di bawahnya Ijen gitu, dari parkiran ijen, luuurrruuussssss, teruuuusssss, belookkk, belak - belok, belak - belok, naik, sampai deh.
Tempatnya udah lumayan ramai dikunjungi, udah ada pengelolanya. Jadi pas deket tempat wisatanya gitu, udah ada pengelola yang minta pembayaran untuk tiket masuknya (kurang dari 50K, beneran). Sampai di parkiran itu kesan pertamanya, oh oke, masih baru. Masih ditata, belum yang bagus - bagus banget, cuma udah ada warungnya, tapi yang sedikit membuat kecewa itu toiletnya kotor dan di sekeliling itu banyak sampaaahhhnyyyaaaaa. Huft.. ganggu banget.
Ga berlama - lama diam di bawah, saya memutuskan untuk langsung menaiki anak tangga yang udah dicat warna - warni.
Sampai di atas, Taraaaaaa.... Bagus banget..
Gimana ya, karena saya kebetulan suka banget sama pemandangan - pemandangan hijau (selain laut tentunya), jadi tempat ini benar - benar membuat takjub.
Hamparan rumput - rumput luas terbentang.
Sebenarnya ini tempat yang cocok banget dijadiin tempat buat menenangkan diri, soalnya ga bising, yang bisa kita dengar itu adalah suara - suara dari kalung sapi (ting.tong.ting.tong - jadi kayak suara bell)..
Ada banyak sapi yang bisa kita liat dari atas (btw sapinya keliatan kayak semut kalo dari kejauhan).
Kalau setelah musim hujan, kayaknya ini tempat bakalan hijau banget kayak bukit teletutabies.
Puas di Kawah Wurung, kita melanjutkan perjalanan pulang (kayak abis nyari kitab suci gitu kan), nah kebetulan perjalanan pulang itu kita lewat di Kali Pait. Sebuah sungai yang airnya mengandung belerang (hijau gitu, jangan mandi di sana ya).
Airnya turun melewati bebatuan gitu, bagus deh. Ga berani sih nyentuh airnya takut gatel - gatel, ntar malah repot kan.
Sayangnya bebatuannya itu dicorat - coret sama oknum - oknum yang daya kreatifitasnya kurang seni, gambar sama tulisannya JELEK. Besok - besok kalo mau corat - coret batu - batu gitu, seharusnya belajar gambar sama nulis yang bagus dulu sih, paling ga kalo itu tulisan nempel seumur hidup, ga malu - maluin gitu kan, dasar ceker ayam.
Tempatnya sih bagus, yea tapi kayak zaman now! Karna ga bisa mandi, ga bisa mancing yaudah bagusnya buat foto - foto, pakai dokumentasi kalau kita pernah ke sana.
Gaya sana - sini..
Ada beberapa spot untuk duduk - duduk, kalau misalnya capek loncat - loncat atau nunggu giliran difoto..
Seperti kebiasaan wanita, selalu minta difoto kalau udah menemukan "spot yang bagus"..
Tertawa lepas..
Bergaya sok manis..
Puas foto - foto, kita balik pulang.
Hitungannya belum sore banget, masih siang malah. Tapi karena tempatnya agak tinggi dan masuk hutan - hutan gitu, curah hujannya tinggi. Pas mau balik kita terjebak hujan, jadi terpaksa mampir di sebuah warung dulu. Sumpah itu hujan deres banget, ga bisa balik karena ga bawa mantel, ga nyangka juga bakalan hujan karena di Banyuwangi cerah dan hampir ga pernah hujan saat itu. (Jadi nanti kalo ke mana - mana dan bawa sepeda motor, usahakan bawa mantel deh).
Karena hari sudah sore dan hujannya ga berenti - berenti, yaudah kita memutuskan untuk menerobos. Sepanjang perjalanan udah berdoa terus, soalnya jalanan licin, hujannya parah, pas sampai di daerah Licin (ini kecamatan atau desa entahlah), eh malah banjir bandang, udah panik gitu kan, orang - orang pada balik arah karena air sungai tu naik semua. Udah panik, hujan deres basah semua, syukurnya nanya - nanya orang yang balik arah, terus nanya jalan alternatif, akhirnya Tuhan menuntun kita ke jalan yang aman, kita bisa sampai di kota Banyuwangi dengan selamat.
Selalu suka sama perjalanan - perjalanan kecil bareng temen - temen gini. Bisa berbagi moment bareng, cerita bareng, dari yang ketawa kecil sampai ngakak. Bertemu hal - hal menarik, jalanan unik, dan beberapa moment yang tidak bisa kita ceritakan. Untuk yang sibuk dengan rutinitas hari - hari, karena umur sudah semakin bertambah, semoga bisa meluangkan waktunya untuk jalan - jalan seru bareng temen - temen terdekat ya. Karena hidup itu misteri, ada banyak kejutan Tuhan yang terselubung untuk setiap doa kita, kita tidak pernah tau kapan jarak akan memisahkan kita, mungkin berbeda tempat, pulau, ataupun waktu.
Salam anak rantau.
Komentar
Posting Komentar